BARCELONA – Penyerang internasional Inggris, Marcus Rashford, kini menemukan kembali performa terbaiknya sejak dipinjamkan ke Barcelona pada awal musim 2025/2026. Alih-alih merayakan kesuksesannya, Rashford justru melontarkan pernyataan yang secara terselubung ditujukan kepada mantan klubnya, Manchester United, menyindir lingkungan di Old Trafford yang dinilainya tidak kondusif untuk mencapai konsistensi.
Rashford, yang bergabung dengan status pinjaman dari United, tampil impresif di bawah asuhan Hansi Flick. Hanya dalam 10 pertandingan di semua kompetisi, ia telah membukukan tiga gol dan lima assist—catatan kontribusi tertinggi di skuad Blaugrana saat ini, mengungguli Ferran Torres, Lamine Yamal, dan bahkan Robert Lewandowski.
Puncaknya, Rashford sempat mencetak gol perdananya untuk Barcelona saat melawan Sevilla, meskipun laga tersebut berakhir dengan kekalahan 1-4 yang memalukan bagi tim Catalan.
Menyalahkan Lingkungan yang Tidak Stabil
Dalam sebuah wawancara menjelang jeda internasional, Rashford menanggapi komentar pelatih Timnas Inggris, Thomas Tuchel, yang menantangnya untuk mencapai konsistensi di level tertinggi. Jawaban Rashford justru mengarah pada kritik terhadap mantan klubnya.
"Saya sepenuhnya setuju. Konsistensi adalah hal besar," ujar Rashford. "Namun, saya merasa sudah lama berada di lingkungan yang tidak konsisten, jadi sulit untuk tampil stabil."
Meskipun Rashford tidak menyebut langsung Manchester United, pernyataannya secara luas diinterpretasikan sebagai sindiran tajam terhadap kekacauan manajerial dan ketidakstabilan taktik yang melanda Old Trafford. Sejak debutnya pada 2016, Rashford telah bermain di bawah tujuh manajer berbeda (termasuk manajer interim), sebuah fakta yang ia yakini menghambat perkembangan dan performa stabilnya.
"Kami terlalu sering mengalami perubahan selama karier saya. Kalau ingin konsisten, kamu juga butuh lingkungan yang stabil dan cara berlatih yang teratur," tambahnya.
Dari Tersingkir di Old Trafford Menjadi Andalan di Camp Nou
Di Manchester United, Rashford kehilangan tempat di tim utama pada musim 2024/2025 di bawah Ruben Amorim. Masalah disiplin dan penurunan produktivitas membuatnya tidak lagi menjadi prioritas. Kepindahan ke Camp Nou, yang awalnya hanya solusi sementara, kini berubah menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan.
Baca Juga :
Pukulan Berat di Camp Nou: Badai Cedera Hantam Barcelona, Harapan Kejar Madrid Kian Berat
Di Barcelona, ia mendapatkan stabilitas dan kepercayaan yang ia cari. Ia menjadi alternatif yang vital, terutama saat Lamine Yamal dan Raphinha harus menepi karena cedera. Keberhasilannya beradaptasi dengan cepat membuat manajemen Barcelona, melalui Direktur Olahraga Deco, menyatakan kepuasan.
"Kami puas dengan kontribusinya. Ia pemain hebat yang sempat mengalami masa sulit karena seringnya pergantian pelatih di Manchester United. Namun, di sini ia mulai menemukan ritmenya kembali," kata Deco, seolah membenarkan sindiran Rashford.
Kini, dengan performa yang kembali menanjak, Barcelona dikabarkan sangat serius mempertimbangkan untuk mengaktifkan klausul pembelian permanen Rashford di akhir musim. Bagi sang pemain, ia telah membuktikan bahwa potensi kelas dunianya tidak hilang, melainkan hanya membutuhkan "lingkungan yang tepat" untuk meledak.
Baca Juga :
Prediksi Barcelona vs Girona: Ujian Berat Tanpa Yamal dan Lewandowskit